Materi Layout Majalah

DESAIN GRAFIS

Design Grafis adalah proses perancangan / hal yang berkaitan dengan tulisan atau gambar yang mengandung makna untuk menyampaikan informasi.

Sebelum membuat desain, perlu dipertimbangkan hal-hal berikut:

Disain produk apa yang hendak kita kerjakan? Apa kelebihan dan kekurangannya?, pakai media apa? Bagaimana spesifikasi produknya, kualitasnya, pengerjaannya?, …… Siapa targetnya, siapa kompetitornya?, ….. Di daerah mana informasi akan disebar? Kapan waktu yang tepat, berapa lama? Berapa eksemplar, berapa biayanya? ….

KOMPONEN DESAIN GRAFIS

  1. GARIS
  2. BENTUK
  3. ILUSTRASI
  4. WARNA (PSIKOLOGI WARNA)
  5. TEKS (TIPOGRAFI)
  6. RUANG

Prinsip-prinsip Disain

  1. Keseimbangan (Balance): Symmetrical balance / formal balance. Asymmetrical balance / informal balance
  1. Irama (Rhythm) Regular: susunan elemen-elemen disain yang ukuran dan panjangnya sama. Flowing: memberi kesan gerak. Progressive: penataan elemen-elemen disain yang progresif (semakin besar, dsb).
  2. Proporsi (Proportion) Perbandingan ukuran, skala prioritas antara elemen yang satu dg lainnya.
  3. Dominan (Dominance) Tingkat penekanan (emphasis) utk mengarahkan pembaca, elemen mana yg perlu dibaca pertama, kedua, dst.
  4. Kesatuan (Unity) Upaya menghubungkan elemen-elemen disain dengan komposisi secara keseluruhan sehingga tampak sebagai satu kesatuan yang harmonis.

Proses Disain

  1. Mempelajari/mengenali produk/jasa yg akan dikomunikasikan (product knowledge): spesifikasi produk, keunggulan, keistimewaan, target audience, competitor, dsb.
  2. Menuangkan ide dalam bentuk sketsa-sketsa kasar: lay-out, ilustrasi, teks, dsb.
  3. Dari sketsa2 lay-out kemudian dituangkan menjadi beberapa alternatif disain menggunakan komputer. Mencoba beberapa font (jenis, ukuran, spasi), ilustrasi, warna, komposisi, dll.
  4. Buat beberapa alternatif (2 sampai 4 disain). Disain yang terpilih kemudian disempurnakan, dibuat disain komprehensif yang siap diproses cetak.

Aplikasi Desain Grafis pada media cetak biasa disebut layout (tata letak) atau perwajahan

LAYOUT

Lay out adalah perpaduan tata letak unsur desain (berupa garis, huruf, foto, bidang, warna)  dan unsur seni (ilustrasi, karikatur/kartun) ke dalam suatu halaman media cetak secara kasatmata (visual).

TUJUAN LAYOUT

Sebagai katalisator penyampaian pesan/informasi sebuah media cetak agar mudah diterima masyarakat, sehingga mampu membentuk perasaan, sikap, perilaku, dan pola pikirnya.

Dengan kata lain agar media mudah dibaca, komunikatif, menarik dan menyenangkan sasaran

(ANEKDOT) PERWAJAHAN MEDIA

Element-elemen Layout:

Line (garis)

Space (bentuk / bidang)

Huruf (Typografi)

Fotografi

Color (warna)

Layout  Majalah Kampus

Layout  Majalah Kampus dituntut lebih atraktif, kreatif, dan persuasif untuk tujuan merebut perhatian pembaca. Jika aspek perwajahan tidak digarap secara menarik, jangan terlalu berharap akan dibaca. Sebab pembaca telah terbiasa “dimanjakan” matanya oleh desain-desain yang menarik dan menyenangkan mata. Pengelola majalah saat ini tidak cukup hanya mengandalkan kualitas isi (berita/naskah), kendati aspek verbal ini amat penting. Harus disadari bahwa aspek visual (desain grafis) memiliki peran sangat strategis dan efektif untuk memikat calon pembaca.

Majalah kampus idealnya memiliki dua bidang keredaksian, yakni:

Redaktur Naskah (Verbal Editor)

Redaktur Naskah berurusan dengan kualitas isi (content) termasuk menentukan formula, seleksi naskah, membuat judul yang menarik, mengedit bahasa, dan sebagainya.

Redaktur Artistik (Visual Editor).

Redaktur Artistik bertugas mengkomunikasikan naskah menggunakan unsur-unsur visual seperti huruf, foto, ilustrasi, warna, garis, dan elemen grafis lainnya sehingga naskah-naskah tadi dapat ditangkap oleh pembaca secara mudah, menyenangkan, dan mengesankan.

SASARAN PEMBACA

Pahami dengan baik siapa sasaran pembaca yang dituju dan sajian apa yang sekiranya menarik. Apakah ia seperti TEMPO dan GATRA yang memiliki gaya santai tapi ilmiah, atau semacam Kawanku dan CosmoGIRL! yang membidik remaja kota, elit, trendy, dan terpelajar? Setiap majalah seharusnya memiliki sasaran pembaca yang jelas. Dari sinilah seorang desainer mulai bekerja, menentukan image perwajahan majalah (the kind of a look) yang sesuai dengan mood pembacanya.

KOMPONEN DALAM MAJALAH KAMPUS

  1. COVER

Cover atau sampul majalah kampus punya peran sangat strategis untuk menarik perhatian pembaca. Kalau diumpamakan toko, cover ibarat etalase atau window-display. Usahakan agar desain sampul berteriak “LOOK AT ME!” atau “TAKE ME, NOW!”. Cover majalah harus dapat mengiklankan dirinya sendiri. Beberapa aspek berikut perlu dipertimbangkan. · Cover harus memiliki ciri khas atau identitas, ia harus tampil beda dari yang lain sehingga pembaca dapat dengan mudah mengenalinya, terutama kalau ia dipajang bersama dengan majalah-majalah lain.

Cover majalah kampus harus punya stopping-power yang kuat untuk merampok perhatian pembaca, untuk menghipnotis calon pembaca.

Elemen cover biasanya terdiri dari:

  1. Logo/Logotype atau nama majalah.

Gunakan jenis huruf yang impresif, simpel, dan komunikatif.

  1. Motto

Mencerminkan visi/misi lembaga

  1. Nomor penerbitan/edisi dan tanggal-bulan-tahun.
  2. Judul-judul naskah yang menarik, biasanya Laporan Utama, Laporan Khusus dan artikel-artikel eksklusif/fenomenal.
  3. Unsur visual, berupa foto, ilustrasi, dan tipografi.
  4. Iklan (jika ada)

Cover Secara visual harus berani bersaing ketika dipajang di kios penjualan bersama majalah-majalah lain. Usahakan tampil segar, original dan kreatif. Ciptakan mood yang sesuai dengan selera pembaca melalui komposisi warna, tipografi, foto, dan aspek visual lainnya. Misal untuk majalah remaja, diperlukan warna-warna yang mencolok, kontras, dengan ilustrasi foto yang trendy dan pemilihan huruf (tipografi) yang dinamis.

  1. Halaman Isi

Pembaca pada saat membuka majalah biasanya selalu melihat halaman kiri dan kanan sekaligus, maka dua halaman yang berhadapan harus dirancang sekaligus dalam satu kesatuan (unity). Penempatan elemen di halaman kiri harus seimbang dengan halaman kanan (balance). Hal ini untuk menciptakan kemudahan (readability) dan kenyamanan membaca (legibility).

Komponen isi yang perlu diperhatikan:

  • Kolom
  • Judul
  • Leading
  • Bodytext
  • Caption
  • Breaker/windows
  • Photo
  • White Space (bidang putih)
  1. Tipografi

Tipografi adalah Ilmu pengetahuan tentang symbol dan huruf meliputi sejarah, bentuk, jenis, dan susunan huruf.

  1. Readable (mudah dibaca)
  2. Jenis huruf (font) ·

T Serif (berkaki)

T San Serif (tidak berkaki)

  1. Ukuran huruf (point size) ·
  2. Spasi
  3. Alignment
  4. Variasi huruf (style)

Tiap fonts mempunyai keluarga (family) sendiri. Terdiri dari jenis regular, italic (miring), bold (tebal), bold italic, underline (bergaris bawah), outline, shade, dan lain-lain. Belakangan ini banyak bermunculan jenis huruf baru dan sangat bervariasi. Tapi, tak mungkin bagi seorang desainer untuk memakai ribuan huruf tersebut. la harus memilih hanya beberapa jenis huruf sajayang sesuai dengan karakter desainnya.

  1. Fotografi

Foto Jurnalistik

Foto Panoramic

Foto Moment/Peristiwa

Foto Humanistik

Foto Model

Foto Wedding

Foto Unik

Foto yang bagus adalah foto yang bisa bercerita. Bahkan tak tergantikan oleh 1000 kata.

Biasanya Foto jurnalistik mampu bercerita tentang fakta-fakta yang sulit dijelaskan secara verbal, memiliki public-interest yang tinggi.

Foto-foto yang memiliki public-interest tinggi punya kelebihan-kelebihan sebagai berikut:

– Komunikatif, mudah ditangkap, dan informatif

– Menyentuh perasaan, sensasional, dramatis, dan tidak biasa (unusual)

– Ide baru, original, bukan perulangan yang sudah pernah dilakukan orang

– Punya greget dan daya-tangkap (stopping power), menggairahkan, sensual

– Benar-benar terjadi, bukan hasil rekayasa (trick)

– Memiliki kualitas artistik (grafis) dan kualitas teknik yang memadai

Kiat mendapatkan foto jurnalistik :

  • Ambillah foto peristiwa secara menyeluruh dari berbagai sudut pandang yang menarik.
  • Berikutnya, ambil detail (close-up) beberapa bagian yang khas dari peristiwa atau subjek tersebut, dengan komposisi yang kuat dan menarik.
  • Bidiklah peristiwa atau subjek dari berbagai angle: tinggi-rendah, kiri-kanan, jauh-dekat, dsb untuk mendapatkan komposisi yang menarik.
  • Gunakan peralatan yang tepat: lensa, film, filter, motor-drive, tripod, flash, dan lain-lain sesuai keadaan. Tugas utama desainer dalam penanganan foto adalah menyusun dan menggabungkan dengan teks secara baik sesuai dengan prinsip-prinsip layout.
  • Pada beberapa penerbitan, desainer diberi kewenangan meng-cropping foto untuk tujuan komposisi atau mempertajam pusat perhatian (focus of interest). Tentang pemilihan foto yang layak-muat biasanya dilakukan oleh Redaktur Foto.
  • Feeling yang pas.

SOFTWARE LAYOUT

ADOBE PAGEMAKER, ADOBE INDESIGN, CORELDRAW, dan PHOTOSHOP.

Satu pemikiran pada “Materi Layout Majalah

  1. Hallo,
    Kalau seperti majalah Tempo, berapa sebulan gaji layouter-nya?
    Sekitar berapa gaji sebulan bagian layout majalah Kartini dan Femina ?
    Majalah ada yang terbit sekali sebulan,ada yang terbit sekali dalam 2 minggu,…

    Suka

Tinggalkan komentar